Padang(SUMBAR)Padang Terkini-Dalam rangka meningkatkan Ilmu, Teknologi dan Keterampilan Pembudidaya Ikan di Sumatera Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat melaksanakan Pelatihan Teknis Budidaya Ikan Sistem Bioflok kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).

Pelatihan Teknis budidaya ikan sistem bioflok ini telah di laksanakan selama 1 (satu) hari pada hari Selasa 2 September 2025  di Kabupaten Tanah Datar yang berlokasi di Aula Wali Nagari Jorong Rajo Dani Nagari Padang Gantiang Kab Tanah Datar Pelatihan ini di hadiri oleh: 

Dihadiri Kepala Dinas DKP Sumbar
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ibu Dr. Ir. Reti Wafda, M.Tp sekaligus membuka secara resmi Pelatihan Teknis  Budidaya Ikan Sistem Bioflok
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Barat Ibu Neldaswenti
Kabid Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Datar  Bapak Asra Junaidi S.Si.

Panitia Pelatihan Teknis Budidaya Ikan Lele Sistem bioflok dari DKP Prov. Sumbar
Dan seluruh peserta pelatihan sebanyak 30 orang.

Adapun Peserta Pelatihan Teknis Budidaya Ikan Sistem Bioflok ini adalah dari Kelompok Pembudidaya Ikan di Nagari Padang Gantiang Kabupaten Tanah Datar.

Pelatihan Teknis Budidaya Sistem Bioflok ini dilakukan dengan memberikan beberapa materi kepada peserta pelatihan oleh narasumber dengan materi sebagai berikut:
Materi tentang Pembuatan Pakan Alternatif dan Pakan Alami oleh Narasumber : Prof. Dr. Ir. Yusra, M.Si (Dosen Universitas Bung Hatta Padang)

Materi tentang Kebijakan Pengembangan Perikanan Budidaya di Kabupaten Tanah Datar oleh Narasumber:Asra Junaidi, S.Si (Kabid Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Tanah Datar).

Materi tentang Teknis Budidaya Ikan Sistem Bioflok oleh narasumber : Novita         Darwin, S.Pi (Pengelola Kesehatan Ikan Ahli Muda, Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Tanah Datar)

Budidaya sistem bioflok adalah metode budidaya perikanan yang menggunakan teknologi bioflok cara  untuk meningkatkan  kualitas air dan mengurangi biaya pakan. Berikut  adalah beberapa kelebihan dan cara sistim kerja Bioflok, seperti Meningkatkan kualitas air, Mengurangi biaya pakan, Meningkatkan produktifitas, Mengurangi dampak lingkungan.


Prinsip dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai bioflok. Dalam penerapannya dalam budidaya perairan budidaya lele, teknologi bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun. nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.
Budidaya lele merupakan salah satu sektor perikanan yang memiliki potensi besar di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat.



Permintaan pasar yang tinggi dan relatif mudahnya teknik budidaya menjadikan lele pilihan menarik bagi pembudidaya. Sumatera Barat memiliki lahan potensi budidaya ± 30.889, 31 Ha, sehingga banyak daerah yang cocok untuk budidaya kolam 
Jumlah produksi perikanan budidaya di Provinsi Sumatera Barat ±  264.300,747 dan untuk produksi budidaya lele ± 61.027,620 Ton. 

Kabupaten Tanah Datar mempunyai potensi lahan budidaya 2.013 Ha, dengan lahan exsisting 300,37 Ha
Produksi Budidaya Kab. Tanah Datar ± 6.654,992 Ton dan produksi budidaya lele ± 888,340 ton.
 
Tujuan dari kegiatan bantuan sarana prasarana budidaya ikan lele  yaitu :
Memberikan motivasi kepada masyarakat (Pokdakan) untuk melakukan usaha budidaya ikan lele.

Memberikan serta meningkatkan pengetahuan teknologi budidaya ikan air tawar khususnya ikan lele kepada pembudidaya ikan.

Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan  masyarakat dan Mengoptimalkan pemanfaatan potensi perairan air tawar untuk peningkatan produksi budidaya ikan lele.



#boy

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama
 
Top